"MENULIS ITU MUDAH", RESUME PERTEMUAN KE 10

 


MATERI RESUME          : PERTEMUAN KE 10

JUDUL                              : MENULIS ITU MUDAH

HARI DAN TANGGAL   : SENIN, 25 OKTOBER 2021

NARASUMBER              : DR. NGAINUN NAIM

MODERATOR                 : AAM NURHASANAH, M.Pd

OLEH                               : SUDARWOTO

Prakata

Terimakasih sahabat dan saudaraku yang telah mendoakan dan memotivasi serta memberikan nasehat luar biasa, "Moga cepat sehat , Di atas langit ada langit. Kita tak boleh sombong apalagi membanggakan diri. Kita harus belajar ilmu padi, kian berisi kian merunduk."

"Semangat Pa Dar, smg lekas pulih kondisinya...Keren dan lengkap ..."

Alhamdulillah, berkat do'a kawan-kawan semua, hari ini sudah fit kembali dan siap mengikuti "Belajar Menulis" pertemuan ke 10 dengan narasumber Bapak Dr. Ngaimun Naim dan Moderator handal Ibu Aam Nurhasanah, M.Pd. 

Menulis itu mudah, ya...mudah tapi juga susah, susah-susah gampang, gampang-gampang susah. Mudah-mudahan dengan menyimak materi malam ini, yang susah dimudahkan, yang mudah dilancarkan dalam menulis. Aamiin.

PEMBUKAAN

Bersama moderator handal, acara dibuka tepat pukul 19.00. Dengan ciri khasnya memotivasi peserta, beliau menyampaikan bahwa 10 pertemuan ke depan merupakan untuk syarat syarat untuk menerbitkan buku hasil resume kita. Beliau juga memotivasi kita semua agar berhasil mewujudkan buku solo dan tetap semangat untuk tidak pernah putus asa meskipun beratnya godaan melawan rasa malas menulis.

Untuk mengenal sang Narasumber, berikut Curiculum Vitae beliau;

Nama

:

Dr. Ngainun Naim

Tempat Tanggal Lahir

:

Tulungagung, 19 Juli 1975

Alamat Kantor

:

IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221.

Alamat Rumah

:

Parakan RT 11 RW 04 Trenggalek

No Telp.

 

 

Kantor

:

0355-321513

HP

:

081311124546

e-mail

 

naimmas22@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal

 

§  SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung, lulus tahun 1988

§  MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung, lulus tahun 1991

§  MAN Denanyar Jombang, lulus tahun 1994

§  S-1  STAIN Tulungagung, lulus 1998

§  S-2  Studi Islam Universitas Islam Malang (UNISMA), lulus tahun 2002.

§  S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 2011.

Karya Tulis Buku

 

1.      Menulis Itu Mudah (2021)

2.      Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural (Akademia Pustaka, 2020).

3.      Literasi dari Brunei Darussalam (Akademia Pustaka, 2020).

4.      Spirit Literasi (Akademia Pustaka, 2019).

5.      Teraju (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).

6.      Proses Kreatif Penulisan Akademik (Akademika Pustaka, 2017).

7.      Merawat Nusantara (Malang: Genius Media, 2017).

8.      Menipu Setan, Kita Waras di Zaman Edan (Jakarta: Quanta, 2015).

9.      The Power of Reading (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013).

10.  Character Building (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012).

11.  Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi, Cet. IV (Yogyakarta: Arruzz-Media, 2008).

12.  Islam dan Pluralisme Agama (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2014).

13.  Self Development: Personal, Sosial, dan Spiritual (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2015).

14.  35 Kompasianer Merajut Indonesia (buku bersama) (Jakarta: Kompas, 2013).

15.  Merajut Kerukunan Antarumat Beragama (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2012).

16.  Pengantar Studi Islam (Yogyakarta: Gre Publishing, 2011).

17.  Sejarah Pemikiran Hukum Islam (Yogyakarta: Teras, 2009).

18.   “Resiko Menawarkan Pemikiran Liberal”, dalam Ulil Abshar-Abdalla, dkk, Islam Liberal dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta: eLSaQ, 2003).

19.  Teologi Kerukunan, Mencari Titik Temu dalam Keragaman (Yogyakarta: Teras, 2011).

20.   “Krisis dalam Dunia Pendidikan, Dimensi Kemanusiaan, dan Pengembangan Nalar Spiritual”, dalam Akhyak (ed), Meniti Jalan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).

21.  Rekonstruksi Pendidikan Nasional, Membangun Paradigma yang Mencerahkan (Yogyakarta: Teras, 2009).

22.  Konservasi Lingkungan Berbasis Tradisi (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2011).

23.  Spirit Literasi (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).

24.  Resolusi Menulis (SPN Grup, 2017).

25.  The Power of Writing (Yogyakarta: Lentera Kreasindo, 2015).

26.  Dan beberapa buku lainnya.

Dengan membaca CV beliau mudah-mudahan dapat memacu kita untuk bersengat rajin menulis.

MATERI INTI

Menulis itu jika sudah menjadi budaya akan luar biasa. Diawal tahun 2021, beliau menulis buku pertamanya berjudul "Menulis Itu Mudah", yaitu buku sederhana yang berisi kiat-kiat bagaimana kita bisa menekuni dan menjalani dunia menulis.

Apa betul menulis itu mudah? Jawaban sederhananya: mudah. Tapi dengan catatan, yaitu bagi yang sudah bisa. Bagi yang belum bisa, tentu sulit. 

Bagaimana caranya agar menulis itu mudah? Berikut Tips dan Kuncinya;

1. Mindset. Sheting pikiran kita bahwa menulis itu mudah, bukan sulit.

Jadi ciptakan pikiran bahwa menulis itu mudah. Bagaimana jika kenyataannya tetap sulit? Mindset mudah paling tidak membantu kita tetap optimis untuk mewujudkan bahwa menulis itu tidak sulit

2. Ciptakan pikiran jika menulis itu keterampilan SEKOLAH DASAR.

Menulis ini sesungguhnya tidak selalu butuh pendidikan yang tinggi-tinggi, keterampilan menulis itu merupakan keterampilan tingkat sekolah dasar. Menulis harus dimulai dari keyakinan. Tanpa keyakinan, orang tidak akan bisa menulis. Jika seseorang ingin bisa menulis, hal yang diperlukan bukan suatu bakat istimewa, tetapi minat yang besar dan kemauan berlatih. Perpaduan dua hal ini yang bisa membuat seseorang menjadi penulis. Nah, dari sini jelas bahwa MINAT dan KEMAUAN BERLATIH yang menjadi kunci sukses dalam menulis. Pendidikan bukan jaminan.

3. Banyak membaca

Membaca merupakan SYARAT WAJIB untuk bisa menulis yang baik. Rasanya kecil kemungkinan orang bisa menulis yang baik jika tidak memiliki budaya membaca. Jangan dibayangkan membaca itu sebagai kerja berat, suntuk, dan tidak menarik. Membaca tidak perlu terlalu lama, paling hanya 10-15 menit. Tetapi itu harus lakukan beberapa kali saat sempat. Sehari kita bisa membaca minimal 10 halaman. Jika sedang banyak waktu senggang, tentu bisa lebih banyak lagi. Nah, kebiasaan membaca inilah yang membuat ide menulis itu mudah ditemukan dan kemudian dikembangkan.

4. Meluangkan waktu, bukan menunggu waktu luang

Kita semua memiliki kesibukan. Dari hari ke hari kesibukan kita bukannya berkurang tetapi semakin bertambah. Jika menuruti kesibukan, kita tidak akan sempat untuk menulis. Maka kunci untuk mengatasinya adalah LUANGKAN WAKTU, BUKAN MENUNGGU WAKTU LUANG. Jika Anda menyempatkan waktu secara konsisten setengah jam sehari, itu sudah sangat luar biasa. Ada seseorang yang konsisten menulis setengah jam sehari. Ia tidak menulis di laptop. Ia menulis di HP. Setiap ada kesempatan, walau hanya 5 menit, ia menulis. Tentu tidak selalu banyak yang bisa ditulis tetapi ia sangat istiqamah. Kini puluhan buku sudah ia hasilkan. Begitu luar biasa yang bisa kita jadikan contoh. Ini buah istiqamah.

5. Rajin mengamati, mencatat, dan mengolah menjadi tulisan

Jadi penulis itu harus tajam mengasah pendengaran dan penglihatan. Bedanya penulis dengan bukan penulis itu pada kemampuan menangkat hal biasa menjadi berbeda. Setelah mengamati, jangan lupa mencatat. Penulis itu rajin mencatat apa yang ditemukan. Setelah itu diolah menjadi tulisan. Jangan berpikir menghasilkan tulisan yang sempurna. Tugas penulis yang utama itu terus berproses menulis. Jika sudah konsisten menulis, kualitas akan mengikuti. Intinya terus berproses dengan menulis dan terus menulis.

6. Belajar menulis kepada penulis

Jadi sebaiknya kita belajar kepada para penulis, pengalaman mereka sangat penting buat kita memperkaya perspektif.

TANYA JAWAB

P1. Romdiyah, dari kalibaru Jakarta Utara 

Kunci menulis hingga bisa menerbitkan buku solo agar tulisan dapat menarik pembaca dan tulisan kita tidak keluar dari tema. Langkah awal atau ada contoh seperti kerangka menuliskah?

J1. Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM), ambil buku, lalu cermati itu kunci penting.

P2. Umi Agus Farida dari Kalsel.

Lebih mudah mana menulis di hp atau laptop dan bagaimana caranya agar istikomah dalam. menulis?

J2. Setiap orang memiliki tradisi menulis yang khas. Saya punya guru yang nyaman menulis tangan. Ya, menulis tangan sampai hari ini. Tapi ada juga kawan yang nggak bisa menulis kalau tidak pakai laptop. Ada juga yang enjoy saja menulis di aplikasi ColorNote di HP. Intinya setiap orang memiliki CARA MENULIS YANG PALING NYAMAN. Soal istikomah, itu soal komitmen. Sebuah pendapat mengatakan bahwa awal mula kebiasaan itu dari PAKSAAN. Jadi awalnya harus dipaksa dulu. Nanti kalau sudah sering akan menjadi terbiasa. Salam, semoga sukses.

P3. Elok Dewi dari Padang.

Ketikan keenam langkah sudah kita lakukan tapi keraguan dengan tulisan kita masih ada sehingga menghabat kita untuk menghasilkan karya.apakah langkah yang harus kita lakukan?

J3. Musuh terbesar menulis itu diri sendiri. Jika ingin sukses menulis maka kendalikan diri sendiri. Bangun rasa percaya diri. Dalam kaidah bahasa Arab disebutkan bahwa PERCAYA DIRI ITU DASAR SUKSES. Jadi abaikan segala keraguan. Kadang yang kita ragukan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kita malu tulisan kita belum bagus. Padahal orang juga tidak menilai begitu. Kadang kita takut salah. Padahal, tidak ada yang menilai salah. Jadi, terus berproses.

Saya memiliki kawan yang--mohon maaf--tulisannya tidak terlalu bagus. Tapi pedenya luar biasa. Sekarang bukunya sudah sekitar 60 judul. Bukunya bagus semua? Tidak juga. Tapi dia sudah menghasilkan buku banyak. Kawan yang nyinyir malah belum menulis satu pun buku.

P4. Nyoman Sipi dari Bali.

Bagaimana cara untuk tertarik ingin membaca?

J4.Membaca itu diawali dari rasa suka. Saya ingin memberi contoh pengalaman saat saya dulu sekolah menengah di asrama. Di depan asrama setiap pagi kami berebut membaca koran yang ditempelkan di kaca di depan asrama. Bagi penggemar olah raga, fokus utamanya ya berita olahraga. Begitu juga yang lain. Nah, peminat olah raga akan suka membaca koran, majalah, dan buku olahraga. Begitu juga bidang lainnya. jadi membangun minat membaca bisa dilakukan dengan MEMILIH BIDANG YANG DISUKAI. Setelah itu terkait strategi membaca. Saya membaca sedikit demi sedikit. Saya membaca dengan orientasi paham, bukan khatam. Terkait membaca, bisa cermati catatan sederhana saya.

https://www.spirit-literasi.id/2020/10/membaca-bergizi.html

P5. Hilman_Kep.Bangka Belitung

Gurih, renyah, lezat, bergizi, ketagihan setiap saya membaca tulisan  Pak Dr. Ngainun Naim. 

Mohon maaf, Pak Doktor kalau makan seperti apa porsinya Pak....??

J5.Saya makan seperti umumnya. Saya membaca tapi juga rekreasi. Saya nonton tivi, tapi juga menulis. Biasa saja. Tapi memang saya membaca dan menulis setiap hari. Ya, setiap hari. Saya menyukai tantangan. Dulu saya merintis karir menulis saat masih mahasiswa di awal tahun 1990-an. Saya berjuang menakhlukkan sebuah koran. Saya kirimi artikel yang berhasil saya buat. Tentu satu artikel butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Saya kirim 1 kali, ditolak. Saya kirim lagi, ditolak. Terus saya kirimi, eh akhirnya dimuat juga. Nulis buku juga begitu. Berkali-kali ditolak penerbit mayor, lama-lama ada juga yang terbit. Malah sekarang sudah puluhan. Nulis artikel jurnal internasional setali tiga uang. Berpuluh artikel ditolak. AKhirnya tembus juga. Itu yang tadi saya sebut kuncinya ya pede saja 

P6. Susi, dari Kayu Agung, Sumatera Selatan.

Bagaimana caranya memotivasi diri dengan sangat kuat, agar mampu memaksakan diri untuk tetep Istiqomah menulis. Sebab, semangat ini sungguh datangnya naik turun, seperti kata Bu Aam di pembuka, bahwa rasa malas, rasa malas itu sering lebih menguasai. Sedangkan pembenarannya jg selalu, ada.

J6. Ini pengalaman pribadi saya. Dulu saya juga tidak konsisten dalam menulis. Lalu ada momentum di mana saya menemukan pengalaman pribadi yang sungguh luar biasa. Tulisan sederhana yang saya buat ternyata dihargai baanyak orang. Sejak itu saya berjanji untuk menulis setiap hari. Ya, saya menulis setiap hari. Tapi tidak setiap hari saya unggah di blog. Saya menulis bermacam genre. Ada artikel jurnal ilmiah, ada artikel blog, ada esai di berbagai portal, ada resensi buku, laporan penelitian, dan banyak jenisnya. Saya menikmatinya. Saya tulis di kamar kerja saya: SUDAHKAH MENULIS HARI INI?Inspirasinya dari pesantren. Dulu ada tulisan di dinding pesantren SUDAHKAH SHALAT HARI INI? Ini saya modifikasi untuk menulis. Jadi bagi saya literasi itu jalan hidup.

P7. Sudarwoto dari Tangerang. 

Apa bedanya menulis sebuah buku dengan menulis pada suatu lomba menulis? Apakah ada hal khusus perbedaan dalam penulisannya?

J7. Tentu ada perbedaannya. Menulis buku pun banyak jenisnya kok. Ada buku kumpulan esai. Ada buku kumpulan resume. Ada buku yang ilmiah murni penuh catatan kaki sehingga memusingkan yang membaca. Nah, saya menganjurkan Bapak mencermati buku demi buku. Jadi membaca itu jangan hanya membaca, tetapi biasakan kita membangun sikap kritis. Lihat isinya, cermati dan pertanyakan.

Tentang lomba juga ada banyak macamnya. Ada warga peserta grup menulis yang saya cermati cukup sering menjadi juara. Lomba menulis sekarang ini cukup banyak kok. Silahkan diikuti. Saya dulu cukup sering ikut walaupun menangnya jarang he he he. Selamat mencoba Pak. Intinya orang akan disebut penulis kalau menulis. Karena sering menulis kadang kita disebut makhluk aneh. 

https://www.spirit-literasi.id/2021/07/menulis-dan-makluk-aneh.html

P8. Maryani dari Mempawah Kalbar

Bagaimana cara menimbulkan rasa percaya diri agar bisa menulis dengan baik., karena kadang muncul dalam pikiran tidak percaya diri bahwa tulisan yang akan kita buat akan bermanfaat atau akan bagus seperti tulisan orang lain..

J8. Beliau punya pengalaman rasa tidak percaya diri ketika artikelnya tidak juga dimuat di sebuah koran. Ketika beliau ikut seminar yang pembicaranya redaktur koran yang beliau tuju. Saat jeda beliau beranikan diri bertanya. Beliau memperkenalkan diri dan  menceritakan pengalamannya. Rupanya jawaban redaktur mengejutkan. Redaktur bilang ada puluhan artikel yang masuk. Jadi tidak ingat tulisannya yang mana. Sarannya kirim saja terus. Itu yang beliau ikuti. Jadi ketidakpercayaan diri beliau ternyata salah.

"MARI MENULIS DAN TERUS MENULIS. MENULIS ITU MUDAH ASAL SUDAH TERBIASA" begitu penutup Narasumber setelah memberikan materi dan menjawab pertanyaan dari peserta dengan memuaskan.

PENUTUP

Acara ditutup moderator dengan motivasi;

"Baik bapak ibu hebat yang masih ragu untuk menulis, ayo mulai rubah mainset kita kalau menulis itu sulit. Buatlah menjadi mudah, semudah kita buat status di medsos. Ayo mulai dari membuat resume dengan gaya sendiri. Jangan copy paste secara utuh perkataan narasumber namun kembangkan dan bidik sudut terbaik yang menggelitik dihati bapak ibu semuanya."

Akhirnya, moderator berharap, semoga narasumber malam ini, bisa membuka  jendela cakrawala dunia kita dan makin semangat menggapai mimpi terbitkan buku sendiri.




Komentar

  1. Sehat selalu Pak Dar, resumnya lengkap...

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, sudah bisa menulis resume artinya sehat. Semoga senantiasa sehat selanjutnya. Tulisan yang mantap, segera jadikan buku.

    BalasHapus
  3. Pak Dar tumben malam ini diurutan ke 3 biasanya selalu nomer 1. Nggak apa pak .akin manteb, makin keren semangat terus pak darwoto

    BalasHapus
  4. Semangat pa ketua, Semoga lelahnya menjadi lillah ...sehat2:selalu

    BalasHapus
  5. Kok ya podho tho pak, pasti lupa ngisi form pengumpulan Resume, nggih

    BalasHapus
  6. Lengkap dan komplit semangat pak ketua. Sy tunggu utk Mampir ke blog saya

    BalasHapus
  7. sangat lengkap resumenya pak ketua..

    BalasHapus
  8. Semangat dan sht2 sll sahabatku, resumenya keren dan lengkap👍👍👍

    BalasHapus
  9. Lanjutkan ketua... Semangatny sebagai contoh anggota

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSIAPAN PTM SDN RAWA KOMPENI

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3.a.8

RESUM PERTEMUAN KE 2. "TRIK CEPAT MENULIS RESUM DI BLOG"