PENGALAMANKU MELAKSANAKAN PJJ SELAMA PANDEMI COVID 19

 

PENGALAMANKU MELAKSANAKAN PJJ SELAMA PANDEMI COVID 19

Tak terasa sudah hampir satu tahun pandemi covid-19 mewabah di negeri tercinta Indonesia. Selama itu pula pendidikan merubah sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau sering kita sebut dengan PJJ. Sedangkan PJJ itu sendiri maksudnya adalah pembelajaran yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada dilokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya (Wikipedia).  Dari Kompas.com, sedikitnya ada 12 platform pembelajaran daring atau online yang siap diakses siswa di seluruh Indonesia secara gratis sebagai kebijakan pemerintah karena penyebaran virus corona. Ke 12 platform tersebut adalah Rumah Belajar, Meja Kita, Icando, IndonesiaX, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius dan Cisco Webex. Namun demikian sebagai guru tentu mencari alternatif lain untuk lebih mempermudah proses PJJ karena tidak semua guru atau peserta didik memiliki pengetahuan lebih untuk mengakses plaftorm dari pemerintah tersebut. Alternatif lain yang digunakan guru untuk mempermudah proses PJJ yang saya ketahui adalah media zoom meeting, ruangguru, whatsaap (WA) dan facebook (FB).

Pemerintah Kota Tangerang yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan sendiri telah membuat link khusus untuk membantu dan mempermudah para guru dan peserta didik khususnya di kota Tangerang dalam melaksanakan proses PJJ yaitu melalui Tangerang LIVE atau Tangerang Belajar, yang mana materi dari video pembelajaran itu sendiri adalah dari guru-guru hebat di kota Tangerang. Namun demikian kebebasan guru dalam melaksanakan proses PJJ tetap ada, yang terpenting adalah proses pembelajaran tersebut berjalan sesuai yang diharapkan. Selain itu, proses PJJ menuntut kesiapan dari berbagai pihak yang terkait, dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas pendidikan, sekolah, guru dan yang lebih penting lagi adalah kesiapan orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Dari pemerintah pusat dan daerah telah memberikan bantuan berupa pulsa atau paket internet gratis bagi setiap siswa, dan sekolah juga mengalokasikan kuota pada guru. Dari dinas pendidikan telah memberikan pelatihan-pelatihan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan pembuatan video pembelajaran dan lain sebagainya agar pelaksanaan PJJ dapat berlangsung dengan baik. Khusus untuk pemerintah kota Tangerang yang bekerjasama dengan dinas pendidikan sudah beberapa kali mengadakan pelatihan pembuatan video pembelajaran, dan saya adalah salah satu dari peserta yang mengikutinya.

Dari bekal pengetahuan pelatihan pembuatan video pembelajaran itulah, akhirnya saya membuat video pembelajaran sendiri, dan saya juga membuat video untuk Tangerang Belajar. Dengan usia yang bisa dikatakan tidak muda lagi ini, namun harus tetap semangat melaksanakan proses PJJ. Usia boleh tidak muda lagi, tetapi semangat harus tetap muda.

            Sebelum saya menceritakan pengalaman selama PJJ lebih lanjut, perkenalkan, saya Sudarwoto, S.Pd, guru kelas 6, di sebuah sekolah di ujung timur kota Tangerang, perbatasan antara kabupaten Tangerang dan provinsi DKI Jakarta, tepatnya di SD Negeri Rawa Kompeni. Mungkin nama sekolah saya unik dan orang yang mendengar bertanya-tanya, dimanakah itu? Kok aneh ya nama sekolahanya. Mungkin begitu kebanyakan mereka yang belum tahu atau belum mengenal sekolah saya. Mudah-mudahan dengan cerita pengalaman saya selama proses PJJ ini dapat menjadikan SD Negeri Rawa Kompeni dapat dikenal dan terkenal khususnya di kota Tangerang.

            Masih jelas dalam ingatan saya, awal bulan Maret 2020 adalah sebuah awal dari pandemi covid-19. Dunia pendidikan mulai memberhentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Dan pembelajaran daring adalah solusi tepat dan mau tidak mau harus dilaksanakan agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Dari sekian media ataupun aplikasi PJJ yang difasilitasi pemerintah seperti yang saya tulis di atas, saya memilih media alternatif yang sudah memasyarakat yaitu media sosial facebook (FB). Mengapa saya memilih media sosial FB sebagai media pelaksanaan proses PJJ, ya...karena media tersebut sangat cocok dan sesuai untuk peserta didik saya dengan melihat kondisi sosial ekonominya. Peserta didik saya sebagian besar kurang mampu baik dari segi ekonomi keluarga maupun pengetahuan dalam bidang teknologi informatika. Selain itu saya akui, sebagai guru juga masih harus banyak belajar dengan media-media yang telah diplatformkan pemerintah tersebut.

            Memang diawal-awal pandemi covid-19, saya mengunakan media yang paling sederhana yaitu membuat grup whatsap (WA) kelas untuk pelaksanaan PJJ. Selama kurang lebih 3 bulan dari bulam Maret sampai bulan Mei 2020, dengan penuh semangat PJJ saya laksankan melalui media sosial WA. Namun demikian, selama itu pula ketidakpuasan saya rasakan. Saya tidak bisa mengunggah video untuk memberikan materi, pertanyaan yang sama dari peserta didik berulang-ulang dilontarkan karena mereka tidak melihat postingan dari awal, dan sayapun harus menjawab berulang-ulang juga. Ketika saya memberikan materi melalui video pembelajaran dan menugaskan peserta didik untuk membuat video praktik, tidak dapat diunggah karena keterbatasan fail unggahan. Durasi video mempengaruhi bisa tidaknya terunggah dalam grup WA kelas. Selain itu, baik foto atau video sebagai tugas dan hasil kerja peserta didik, dalam jangka waktu tertentu harus dihapus dari memori handphne (HP) karena memorinya sudah tidak muat lagi. Akhirnya saya berfikir untuk beralih ke media lain.

            Setelah saya melakukan observasi, dari kondisi peserta didik dan orang tuanya tentang kemampuan mengoperasikan media pembelajaran seperti Rumah Belajar, Meja Kita, Icando, IndonesiaX, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper School, Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, Cisco Webex, dan zoom meeting dan juga masalah kemampuan memiliki laptop dan HP, ternyata hampir semua tidak dapat melaksanakan PJJ dengan media tersebut. Akhirnya saya berfikir, kenapa tidak menggunakan facebook (FB) saja. Media sosial FB kan sudah memasyarakat dan hampir semua orang mempunyai akun FB. Dan pernah suatu siang ada orang tua peserta didik menemui saya sewaktu masih menggunakan media WA, katanya HP di rumah hanya satu, kalau pagi sampai sore dibawa ayahnya bekerja, apakah boleh mengerjakan tugas pada malam hari. Keluhan itu ternyata tidak hanya disampaikan oleh satu orang saja, beberapa orang tua peserta didik juga menyampaikan keluhan yang sama. Dengan dasar keluhan yang disampaikan itu, saya lebih memantapkan menggunakan media FB untuk proses PJJ.

Akhirnya saya bermusyawarah melaui WA grup dengan orang tua peserta didik untuk beralih ke media FB. Alhamdulillah, terbentuklah grup FB kelas dengan nama GRUP PJJ KELAS 6 SDN RAWA KOMPENI TAHUN PELAJARAN 2020-2021.


  Bagaimana proses pelaksanaan PJJ melalui media FB dilakasanakan? Ya...sangat mudah dan menyenangkan untuk dilaksanakan. Pertama yang saya lakukan ketika saya menggunakan media FB adalah saya persiapkan terlebih dahulu video pembelajarannya. Pembuatan video pembelajaran tersebut saya buat pada malam hari, atau ketika saya sedang berada di sekolah saat jam efektif. Setelah selesai langsung saya unggah ke FB grup, saya klik fitur jadwalkan dan saya jadwalkan pukul 08.00. Secara otomatis video akan tampil pada layar FB keesokan harinya tepat pukul 08.00, sehingga pada pagi hari saya tidak terburu-buru untuk mengunggah video tersebut. Kenapa harus malam hari saya pilih, karena jaringan internet tidak selalu lancar, sehingga apabila diunggah pada pagi hari, ada kemungkinan dapat terlambat terunggah jika jaringan internet tidak stabil. Untuk itu saya cari aman agar anak-anak disipilin sesuai dengan jadwal pembelajaran.

Pada video yang saya unggah tentu sesuai dengan materi dan sesuai kurikulum yang sudah tersusun. Selain materi juga terdapat penugasan yang harus dikerjakan peserta didik. Untuk lebih memahami materi pembelajaran, peserta didik juga dipinjamkan buku tematik sekolah untuk pendampingan video materi yang saya sampaikan. Tugas-tugas dikerjakan pada buku tugas, dan peserta didik menyiapkan dua buah buku tugas. Setiap hari Sabtu tugas dikumpulkan, jadi buku tugas satu dikumpulkan, untuk minggu berikutnya mengerjakan pada buku tugas dua, sementara buku tugas satu saya koreksi dan dibagikan pada hari Sabtu berikutnya ditukar dengan buku tugas dua. Demikian seterusnya sehingga proses pengumpulan tugas dan pengoreksian tugas tidak terkendala.

Selain pengumpulan buku tugas, peserta didik juga diharuskan absen diri dengan menulis kehadiran pada kolom komentar pada hari berlangsungnya PJJ. Dan peserta didik juga harus memposting hasil tugasnya dan atau foto ketika sedang belajar, sehingga saya tahu bahwa peserta didik tersebut benar-benar mengikuti proses belajar. Alhamdulillah, sampai saat ini proses PJJ berlangsung dengan penuh semangat.

Dari pelaksanaan PJJ saya kumpulkan menjadi sebuah cerita yang mudah-mudahan akan bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan peserta didik serta orang lain pada umumnya. Berikut adalah dokumen proses PJJ kelas 6 SDN Rawa Kompeni yang saya lakukan, saya tidak dapat menceritakan seluruhnya, namun sedikit foto yang saya sampaikan ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran dengan media FB begitu mudah dan menyenangkan.       

Foto tampilan video pembelajaran

        Video sudah pasti sedemikian rupa saya buat menarik agar peserta didik senang dan antusias untuk menyaksikan video pembelajaran tersebut yang akhirnya dapat memahami materinya. Indikator dan tujuan pembelajaran selalu saya sampaikan diawal agar peserta didik memahami tujuan pembelajaran pada materi.

         Selain penampilan yang menarik, backsoud video juga saya sesuaikan dengan materi agar peserta didik lebih semangat lagi. Di akhir video, selalu saya ingatkan peserta didik untuk selalu menjaga kesehatan, mencuci tangan dan memakai masker apabila keluar rumah, dan tidak kalah pentingnya mengajak untuk selalu berdoa agar pandemi covid-19 cepat berlalu

 
Foto mengisi daftar hadir dan sedang belajar

         Ketika proses pembelajaran yang ditandai dengan mulainya video pembelajaran,  tanggapan atau proses  pembelajaran yang dilakukan adalah peserta didik harus absen di kolom komentar dengan memposting kehadiran, lalu foto mengerjakan tugas yang diberikan dan hasil tugas diposting pada kolom komentar. Senang rasanya melihat wajah-wajah mereka begitu semangat belajar walau jarak jauh.

Selain tugas sesuai materi yang memuat aspek kognitif, saya juga memberi tugas dari aspek psikomotorik, dan yang lebih dari itu penguatan karakter siswa harus saya kembangkan. Pada aspek kognitif, siswa mengerjakan tugas dengan membaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Pada aspek psikomotorik siswa melakukan praktikum dan pada aspek penguatan karakter  siswa melakukan kegiatan membantu orang tua, membnanam tanaman yang bermanfaat, menyiram tanaman, membersihkan lingkungan. Selain foto, saya juga menugaskan peserta didik untuk mendokumentasikankan tugas dengan membuat video. Video yang sudah dibuat oleh peserta didik sesuai tema pembelajaran diantaranya adalah mempraktikkan menari, praktik membuat energi alternatif, menyanyikan lagu Hari Merdeka pada saat peringatan HUT Republik Indonesia ke 75, praktik membuat jamu anti covid-19 dari tumbuhan yang dapat menambah imun agar kuat dalam menghadapi virus corona., menyanyikan lagu mars adiwiyata dan juga senam dan membuat jamu olahan sendiri untuk menjaga kesehatan.

 

Foto PJJ siswa menunjukkan gerakan menari

                               

 

Foto PJJ siswa sedang menanam tanaman, menyiram bunga dan membersihkan lingkungan

          

          Foto PJJ siswa sedang membantu orang tua menyapu dan merapikan temapat tidur serta 
membersihkan lingkungan rumah.

Dalam proses PJJ melalui grup FB ini, bagaimana dengan cara penilaian hasil belajarnya? Dalam menilai hasil belajar peserta didik , saya menggunakan kriteria-kriteria tertentu, yaitu 1) Keaktifan mengikuti proses pembelajaran dengan melihat keaktifan mengisi kehadiran dan memposting saat belajar di rumah; 2) Hasil kerja peserta didik pada tugas yang dikumpulkan pada buku tugas; dan 3) Hasil dari tes PTS dan PAS. Pada saat penerimaan raport, tidak ada peringkat kelas, juara satu, dua atau tiga, namun saya memberikan penghargaan berupa piagam dalam tiga kriteria, yaitu PALING AKTIF, SANGAT AKTIF dan AKTIF. Dengan penghargaan ini saya berharap peserta didik untuk PJJ selanjutnya lebih aktif dan lebih semangat lagi. Saya tidak memberikan peringkat karena ada kemungkinan hasil kerja siswa dibantu oleh orang lain, sehingga timbul kecemburuan peserta didik lainnya. Untuk itu piagam penghargaanlah yang tepat diberikan kepada peserta didik.

Penggunaan media FB dalam melaksanakan PJJ banyak kelebihannya. Menurut Denia Dey dalam tulisannya (https://pakarkomunikasi.com/author/denia) ada 5 kelebihan FB untuk proses PJJ yaitu, media FB mudah dibuat dan dioperasikan, media FB adalah media pembelajaran yang menarik, media FB dapat mengatasi ruang dan waktu, dan media FB membuat waktu belajar lebih fleksibel.

Dari lima kelebihan tersebut, saya dapat menambahkan bahwa dengan penggunaan media FB pada proses PJJ, lebih mudah menyimpan fail video dengan durasi yang panjang, data dan komentar dapat terlihat dengan mudah dan cepat, segala proses PJJ dari foto, video dan fail-fail tugas lainnya tersimpan secara permanen, apabila suatu saat nanti sudah tidak ada proses PJJ lagi atau peserta didik sudah lulus bahkan sudah dewasa, dapat melihat kenangan yang tidak terlupakan, yaitu proses PJJ masa pandemi covit-19 apabila grup FB tersebut tidak dihapus.

Pada penggunaan media FB untuk proses PJJ, tentu ada kekuranganya. Kekurangan penggunaan media FB untuk proses PJJ adalah kita tidak bisa langsung berkomunikasi dengan bercakap-cakap langsung, bertanya jawab langsung tetapi hanya dengan tulisan dan unggahan.  Rasa kangen saya terhadap peserta didik hanya bisa saya ungkapkan dengan kata dalam tulisan dan begitu juga dengan mereka, peserta didik hanya bisa menulis; Pak...saya sudah kangen pengin sekolah, pak..saya sudah kangen bercanda dengan teman-teman dan lain sebagainya. Namun dengan segala kelebihannya, kekurangan itu tidak menjadikan masalah untuk tetap menggunakan FB sebagai media yang dapat mengakomodir segala proses pembelajaran di kelas 6 SD Negeri Rawa Kompeni, karena antara FB dan PJJ adalah sebuah tonggak sejarah dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar secara daring yang penuh dengan makna dalam mencerdaskan anak bangsa pada jamannya.

Setiap guru tentu memiliki pilihan yang berbeda mengenai penggunaan media pembelajaran pada proses PJJ. Namun dengan cerita melewati pandemi di Rawa Kompeni ini, saya dapat merekomendasikan bahwa media FB adalah media sederhana tetapi sangat baik untuk proses pelaksanaan PJJ pada sekolah yang banyak kekurangan dalam hal pengoperasian teknologi informatika.

Selama pelaksanaan PJJ yang sudah berlangsung kurang lebih 10 bulan ini, banyak cerita telah terukir di dalam sanubari. Dari yang mengharu biru, hingga mengundang gelak tawa, dari yang merasa rindu hingga keinginan segera tatap muka. Semua terangkum dalam sebuah rasa, dan segala harapan tercurah dalam doa, semoga pandemi covid-19 segera berlalu. Aamiin...

Komentar

  1. Siswa dan guru kompak nih ....menginspirasi banget.....thanks sharingnya pak.......🙏

    BalasHapus
  2. Sangat menginspirasi pak Dar
    Mantap

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUM PERTEMUAN KE 2. "TRIK CEPAT MENULIS RESUM DI BLOG"

PERSIAPAN PTM SDN RAWA KOMPENI

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3.a.8